Our site is moved here
Blog Mbah Dinan

Jumat, 01 Agustus 2014

Alat Musik Agukng

Salah satu alat musik yang kerap dipakai dan dianggap sakral adalah Agukng atau Gong. Alat ini ditemui hampir di seluruh kelompok Dayak dan dipercaya diturunkan langsung oleh para dewa dari kayangan untuk dimainkan dalam upacara. Instrumen ini dipercaya dapat mengusir roh jahat dan mendatangkan roh para leluhur atau makhluk gaib lainnya. Hal ini karena Agukng suara agukng adalah bunyi yang agung untuk mengiring kedatangan roh para leluhur atau makhluk gaib yang dapat membantu dalam melaksana ritual.

Selain fungsi diatas, Agukng juga dianggap sebagai lambang kebangsawanan pemiliknya. Orang yang memiliki Agukng dianggap sebagai orang kaya atau bangsawan, karena tidak semua orang memilikinya, kecuali kaum bangsawan dan orang berada. Selain itu Agukng zaman dahulu digunakan sebagai mas kawin. Dari sini kita dapat melihat bahwa Agukng dianggap berharga dan penting keberadaannya dalam suatu masyarakat. Fingsi Agukng lainnya adalah sebagai properti tari dan digunakan pula untuk sarana komunikasi pada beberapa masyarakat Dayak di Kalimantan Barat.

Agukng terdiri dari beberapa jenis dan ukuran, serta dipakai dalam jumlah yang bervariasi (dalam Paulus Florus, ed.:2005: 115). Dikalangan masyarakat Dayak paling tidak ditemukan lima jenis Agukng, yaitu:
  1. Tipe Garantung (Gong Besar), yaitu gong berukuran besar, sisi rendah, nada rendah, karakter suara lembut dan beralunan panjang.
  2. Tipe Tawak (Gong Panggil), yaitu Gong berukuran agak kecil yang sisi dan pencunya agak tinggi, suaranya tegas dan beralunan pendek. Gong ini biasanya digunakan untuk alat komunikasi atau pemberitahuan apabila ada kematian, bencana, tamu terhormat, pesta, upacara, dan lain sebagainya.
  3. Tipe Bondi, yaitu Gong yang sisi dan pencunya rendah. Permukaan sekitar pencu kebanyakan tidak ada lekukan melingkar. Gong ini hampir mirip dengan tawak namun bentuknya sedikit lebih kecil. Suaranya lembut dan merdu. Biasanya gong tipe ini disebut Bobondi, Bendai, Bandai, atau Canang.
  4. Tipe Boring, yaitu Gong yang permukaannya datar. Suaranya bergetar deper (nyaring). Gong ini biasanya disebut juga dengan nama Boring-boring, Gentarai, dan Puum.
  5. Tipe Kelintang (Gong-gong kecil horisontal), yaitu satuan dari beberapa Gong kecil yang berjumlahnya 5 sampai 9 instrumen dan disusun secara horizontal pada sebuah rancakan berdiri. Suaranya tinggi dan nyaring. Instrumen ini berfungsi sebagai pembawa melodi. Nama lain alat ini adalah Engkeromong, Keremong, Kangkanong, dan Klentang.
Agukng termasuk jenis instrumen perkusi yang terbuat dari logam. Instrumen ini digunakan untuk menamakan instrumen perunggu dengan pencon di tengahnya dengan berbagai ukuran (R.M. Soedarsono, 2003: 126).  Cara memainkannya ditabuh dengan menggunakan stik kayu yang pada bagian ujungnya dililit karet (ban dalam). Instrumen ini terbagai menjadi 8 buah instrumen, yaitu: (1) Kakanong; (2) Kampo atau Babaneh; (3) Kanayatn; (4) Katukekng; (5) Katukong; (6) Katuku’; (7) Agukng; dan (8) Wayakng.



Diantara delapan instrumen tersebut, kebanyakan hanya tiga jenis yang digunakan, yaitu Agukng, Katuku, dan Katukeng.  Nada yang dihasilkan Agukng adalah nada 5 (sol) rendah, Katuku bernada 1 (do), dan Katukeng bernada 3 (mi). Instrumen ini merupakan instrumen kolotomis atau sebagai penyekat nada yang dimainkan pada tiap birama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar